Yuk kita cari tahu berikut ini. Baca Juga: BERITA POPULER: 5 Makanan untuk Jaga Kesehatan Paru-Paru, hingga Racikan Pupuk agar Aglonema Tumbuh Subur. 1. Menggangu Mikroorganisme. Pemupukan yang berlebihan bisa mengganggu mikoorganisme dalam tanah. Padahal mikroorganisme ini, seperti cacing tanah, juga dibutuhkan untuk membuat tanah yang subur. Karenapenggunaan pestisida berlebih bisa berdampak negatif, bahkan bisa jadi ancaman ketahanan pangan bagi pengkonsumsi. Maka dari itu di dunia pertanian, perindustrian, dan perkebunan para petani tidak boleh menggunakan pestisida berlebihan. Karena, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mencemari lingkungan, baik itu pertanian, penurunan produktivitas, keracunan pada hewan, bahkan Olehkarena itu, mereka perlu diajari bahwa penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar, hewan, dan bahkan manusia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi atau penyuluhan. [47][48] Upaya petani dalam mengatasi polusi pertanian: Bacajuga: Cara Mengatasi Polusi Tanah (Gunakan Pupuk Hayati) 2. Dapat Merusak Tanaman. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan juga bisa membuat tanaman menjadi rusak. Terlebih di dalam pupuk terdapat kandungan kalium yang berlebihan. Kalium tersebut dapat mengganggu keseimbangan basa dalam tanah, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi kondisi tanaman. Halini khususnya pada penggunaan pupuk kimia. Jika dilakukan secara berlebihan, penggunaan pupuk kimia bisa menimbulkan dampak yang justru merusak kesuburan tanah itu sendiri dan bukan menjadikannya subur. Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. rDZx1Eb. Unduh PDF Unduh PDF Tanaman bisa rusak kalau dipupuki terlalu banyak atau kalau nutrisi tertinggal di dalam tanah sementara air sudah menguap. Jangan khawatir, sebagian besar tanaman yang kelebihan pupuk bisa diselamatkan dengan beberapa langkah sederhana. Buang sisa pupuk yang masih terlihat dari tanaman dan tanah, serta keluarkan pupuk dengan membiarkan air mengalir melalui akar. Setelah itu, buang dedaunan yang rusak dan tunggu sampai sekitar sebulan sebelum memupukinya kembali. 1Amati tanaman yang lemah atau sekarat. Kalau tanaman mendapatkan paparan sinar matahari dan air yang cukup, nutrisi yang terlalu banyak bisa menyebabkan tanaman atau anakan terlihat lemah, kerdil, atau sekarat. Periksa akar, batang, dan dedaunan yang lemas, layu, mengerut, rapuh, atau sangat kecil.[1] 2Periksa apakah daun mengalami diskolorasi. Amati bagian atas dan bawah daun dan lihat apakah ada diskolorasi atau ketidakteraturan. Bintik-bintik, warna pucat, daun berwarna cokelat, atau kemerahan, dan urat daun yang menguning mengindikasikan tanaman mendapatkan terlalu banyak pupuk.[2] 3Periksa daun yang cacat. Daun yang terlihat cacat mengindikasikan tanaman tidak mendapatkan jumlah dan campuran nutrisi yang tepat. Amati daun yang melengkung dan asimetris, juga yang layu.[3] 4Perhatikan tanaman yang berdaun lebat, tetapi berbunga sedikit. Tanaman yang kelebihan pupuk bisa jadi berdaun lebat, tetapi berbunga sedikit sekali. Karena lebat, Anda mungkin akan mengira bahwa tanaman baik-baik saja. Namun ternyata, tanaman tidak bisa berbunga.[4] 5Amati tanah untuk memeriksa penumpukan pupuk. Cari endapan berwarna putih atau kerak pada permukaan tanah. Endapan ini adalah sisa dari pupuk yang terlalu banyak atau yang tertinggal setelah air menguap.[5] Iklan 1 Buang sisa pupuk yang terlihat. Kalau pupuk berbentuk bubuk, Anda bisa melihatnya pada tanaman atau permukaan tanah. Buanglah untuk mencegah tanaman kelebihan nutrisi lebih jauh. Selain itu, kalau kandungan garam pada pupuk menyisakan kerak biasanya berwarna putih, ini juga harus dibuang.[6] Berhati-hatilah saat membuang sisa pupuk supaya Anda tidak memperburuk atau merusak tanaman atau akarnya lebih jauh. 2 Rendam tanah dengan air. Perendaman akan membuang pupuk dari jaringan akar, mencegah kelebihan nutrisi lebih jauh, serta membantu memulihkan akar.[7] Gunakan air suling bersuhu ruangan untuk mengalirkan pupuk dari tanah, jika memungkinkan.[8] 3 Banjiri jaringan akar. Kalau tanaman berada di kebun, banjiri tanah di sekeliling jaringan akar selama 30 menit sebelum akhirnya membiarkan air mengalir ke bawah.[9] Cara termudah untuk membanjiri jaringan akar adalah menggunakan slang air yang bisa menyuplai air secara terus-menerus. 4Biarkan air mengering. Kalau tanaman berada di dalam pot, isilah pot dengan air dan biarkan air mengalir ke dasarnya. Ulangi langkah ini sebanyak empat kali untuk memastikan seluruh pupuk sudah teralirkan atau keluar dari akar tanaman.[10] Iklan 1Buang dedaunan yang rusak. Gunakan gunting dan potong daun yang rusak, cacat, atau layu. Meski Anda bisa menyelamatkan tanaman yang kelebihan pupuk, dedaunan yang rusak tidak bisa dihidupkan kembali. Membuangnya adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan tanaman di masa mendatang. Kalau daun tetap dibiarkan, tanaman bisa jadi korban hama atau penyakit.[11] 2 Pindahkan tanaman jika memungkinkan. Kalau kondisi tanaman sudah sangat parah, pindahkan ke tanah yang baru setelah proses perendaman selesai supaya tanaman dan akarnya kembali pulih. Pilih tempat baru di kebun yang jauh dari area semula atau pindahkan tanaman ke dalam pot berisi tanah baru.[12] Kalau tanaman terlalu besar untuk dipindahkan dan Anda tidak memiliki tempat yang tersisa, tambahkan tanah baru ke dalam pot atau petak tempat tanaman tumbuh. 3Jangan memupuki tanaman selama beberapa minggu. Kalau tanaman sudah kelebihan nutrisi, jangan memupukinya lagi sampai terlihat sehat kembali sekitar 3-4 minggu. Beri waktu bagi tanaman dan akarnya untuk pulih dari tekanan pupuk yang berlebihan.[13] 4Pilih pupuk tanpa nitrogen. Saat waktunya tiba untuk kembali memupuki tanaman, Anda bisa mencegah banyak efek negatif dari kelebihan pupuk dengan menggunakan pupuk bebas nitrogen.[14] Gunakan hanya ¼ atau ½ dari jumlah pupuk yang direkomendasikan pada kemasannya.[15] Iklan Hubungi pekebun profesional kalau Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tambahan tentang sebanyak apa—atau jenis—pupuk yang harus digunakan untuk tanaman tertentu. Ini akan membantu Anda menghindari kelebihan pupuk di masa mendatang. Lebih baik Anda menggunakan lebih sedikit pupuk daripada terlalu banyak. Iklan Peringatan Saat Anda menggunakan produk pupuk apa pun yang mengandung bahan kimia, jangan biarkan hewan peliharaan dan anak-anak mendekat. Selain itu, cucilah tangan sampai bersih setelahnya dan ikuti semua petunjuk dan panduan yang ada pada kemasan produk. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Flower photo created by pvproductions /Freepik Ini Tanda Tanaman Terlalu Banyak Diberi Pupuk, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya, yuk! - Tanaman apa saja yang teman-teman pelihara di rumah? Seperti merawat makhluk hidup lainnya, kita juga perlu merawat tanaman dengan baik, teman-teman. Supaya tanaman tumbuh dengan baik, kita perlu memberinya air, cahaya, dan pupuk yang cukup. Jika air, cahaya, dan pupuk yang didapatkan tanaman itu berlebihan ataupun kurang, ini juga bisa mengganggu pertumbuhan tanaman, teman-teman. Kali ini, kita cari tahu yuk, seperti apa dampak dan tandanya jika tanaman terlalu banyak diberi pupuk. Dampak yang Terjadi Jika Tanaman Kelebihan Pupuk dan Penyebabnya Salah satu hal yang bisa terjadi ketika tanaman terlalu banyak diberi pupuk adalah fertilizer burn, teman-teman. Fertilizer burn merupakan kondisi yang menyebabkan daun tanaman “terbakar” atau “hangus”. Kondisi fertilizer burn ini disebabkan oleh kandungan garam pada pupuk yang menarik kelembapan dari tanaman, teman-teman. Penyebab kelebihan pupuk pada tanaman itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti terlalu banyak pupuk larut yang ditambahkan pada tanaman dalam satu waktu, penggunaan pupuk slow release yang terlalu banyak, gabungan pupuk larut dan pupuk slow release yang kurang sesuai, hingga kurang baiknya sistem penyaluran air. Lalu, apa saja tanda tanaman kelebihan pupuk, ya? Baca Juga Ini Tanda Tanaman Terlalu Banyak Disiram, Ketahui Waktu yang Tepat untuk Menyiram Tanaman, yuk! Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

cara mengatasi penggunaan pupuk yang berlebihan